Senin, 14 Mei 2012

Akan Terjadi Pendinginan Global Setelah Pemanasan Global


Ketika pujangga Yunani, Homer menulis The Odyssey sekitar 2.800 tahun silam, bumi mengalami periode pendinginan yang disebabkan matahari. Fenomena yang sama dapat terulang.

Ilmuwan Pusat Penelitian Jerman GFZ untuk ilmu geologi menganalisa sedimen di Danau Meerfelder Maar, Jerman. Peneliti menemukan bukti langsung pendinginan mendadak disebabkan "cahaya matahari minimum".

Beberapa ilmuwan menduga periode aktivitas tinggi matahari saat ini akan dilanjutkan dengan periode "minimum". Aktivitas matahari termasuk titik hitam dan badai matahari yang terjadi tahun ini menimbulkan masalah ini. Bahkan, kondisi ini dapat memicu terjadinya zaman Es.

Jika analisis mereka tepat, "cahaya matahari minimum" akan menyebabkan dampak langsung pada iklim bumi. Planet ini akan mendingin secara drastis. Prediksi pemanasan global dapat hancur seketika.

Dr. Achim Brauer dari GFZ mengatakan, "Gangguan musim dingin di semua wilayah Eropa, peningkatan kelembaban, dan angin cocok dengan peristiwa penurunan aktivitas matahari 2.800 tahun lalu."

Brauer mengukur sedimen danau untuk mengetahui tanggal tepatnya perubahan iklim dalam jangka pendek itu terjadi. Periode pendinginan berlangsung selama 200 tahun.

"Menggunakan pendekatan metodologi paling modern, mereka menganalisa sedimen dari Danau Meerfelder Maar, Danau Maar di Eifel, Jerman. Cara ini menentukan variasi iklim tahunan dan aktivitas matahari," imbuhnya seperti dilansir dari laman Daily Mail.

Tiga abad lalu perubahan yang serupa terjadi pada matahari. Bumi mendadak makin dingin. Periode ini disebut "zaman es kecil". Fenomena ini menyebabkan beberapa ribu orang kelaparan karena hasil pertanian membeku di ladang.Sumber VIVAnews.com

Ras Jepang Terancam Punah


Populasi anak-anak hingga usia 14 tahun di Jepang saat ini mencapai 16,6 juta. Namun, jumlahnya menyusut dengan berkurang satu orang tiap 100 detik. Studi terbaru menunjukkan, jika hal ini terus dibiarkan, maka penduduk Jepang akan punah dalam 1000 tahun.

"Jika angka kelahiran terus menurun, lama-lama Hari Anak pada 5 Mei 3011 hanya akan dirayakan seorang anak saja. Seratus detik kemudian, tidak akan ada lagi anak yang tersisa," kata Hiroshi Yoshida, profesor ekonomi di Universitas Tohoku, seperti dimuat Daily MailSenin 14 Mei 2012.

Menurut Yoshida, angka kelahiran mulai menunjukkan penurunan yang mengkhawatirkan sejak 1975. Saat itu, tingkat kesuburan penduduk Negeri Sakura anjlok hingga di bawah dua.

Pemerintah Jepang memproyeksikan jika angka kelahiran akan menjadi 1,35 anak per wanita dalam 50 tahun, atau berada di bawah standar kesehatan normal. Sementara jumlah penduduk anak berkurang, jumlah lansia akan bertambah.

Ledakan lansia ini membuat pusing para pembuat kebijakan yang harus menyiapkan dana pensiun dalam jumlah besar, sementara jumlah pekerja usia muda terus berkurang.

Sementara itu, produsen popok Unicharm menyatakan, kini penjualan popok dewasa mereka untuk pertama kalinya sedikit melampaui popok bayi sejak 1987.

Angka harapan hidup di Negeri Matahari Terbit selama ini merupakan yang tertinggi di dunia. Namun diharapkan, angkanya meningkat dari 86,39 tahun pada 2010 menjadi 90,93 tahun pada 2060 untuk wanita, dan  79,64 tahun menjadi 84,19 tahun untuk pria. sumber VIVAnews.com