Setelah peristiwa penggundulan anak punk di Aceh, kejadian memilukan terjadi lagi dikalangan pecinta musik emo di Irak. Lebih dari 50 anak muda yang digambarkan bergaya emo dibunuh oleh para milisi negara tersebut.
Berdasarkan laporan tersebut, ada sejumlah selebaran yang disebarkan di Ibu Kota Irak, Baghdad. Selebaran tersebut memuat nama sekitar 20 orang anak muda yang harus dihukum karena menyukai dan bergaya layaknya pemusik yang masuk dalam akar aliran punk rock ini.
Seorang ulama Syiah Irak, Moqtada al-Sadr mengatakan, bahwa pemuda emo adalah orang-orang yang bodoh dan gila. Namun dia juga menekankan bahwa masalah ini seharusnya dibawa ke jalur hukum.
“Mereka (emo) adalah wabah untuk para komunitas muslim dan mereka harus dihilangkankan tapi melalui jalur hukum,” ujar Moqtada al-Sadr dilansir dari NME, Kamis (15/3/2012). Sumber Okezone.com
Setidaknya saat ini sudah lebih dari 100 pemuda yang meninggal akibat masalah tersebut. Rata-rata mereka meninggal karena dipukul hingga meninggal. Selain itu ada juga korban yang meninggal karena dilempar dari atap gedung tinggi.
Hal serupa juga pernah terjadi di Rusia pada tahun 2008 lalu, ketika pemerintah setempat mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa pemuda yang penyuka musik emo dianggap sebagai sebuah gerakan ilegal.
Menurut laporan BBC News, para pemuda ini ditembak dan dipukuli sampai mati. Penyebab peristiwa ini sendiri diduga karena menanggapi imbauan yang dikeluarkan oleh Kementerian Irak, bahwa penganut musik emo diindikasikan sebagai pemuja setan dan homoseks.
Berdasarkan laporan tersebut, ada sejumlah selebaran yang disebarkan di Ibu Kota Irak, Baghdad. Selebaran tersebut memuat nama sekitar 20 orang anak muda yang harus dihukum karena menyukai dan bergaya layaknya pemusik yang masuk dalam akar aliran punk rock ini.
Seorang ulama Syiah Irak, Moqtada al-Sadr mengatakan, bahwa pemuda emo adalah orang-orang yang bodoh dan gila. Namun dia juga menekankan bahwa masalah ini seharusnya dibawa ke jalur hukum.
“Mereka (emo) adalah wabah untuk para komunitas muslim dan mereka harus dihilangkankan tapi melalui jalur hukum,” ujar Moqtada al-Sadr dilansir dari NME, Kamis (15/3/2012). Sumber Okezone.com
Setidaknya saat ini sudah lebih dari 100 pemuda yang meninggal akibat masalah tersebut. Rata-rata mereka meninggal karena dipukul hingga meninggal. Selain itu ada juga korban yang meninggal karena dilempar dari atap gedung tinggi.
Hal serupa juga pernah terjadi di Rusia pada tahun 2008 lalu, ketika pemerintah setempat mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa pemuda yang penyuka musik emo dianggap sebagai sebuah gerakan ilegal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar