Rabu, 28 Maret 2012

Jarinya dipotong Karena Pendidikan Si Istri Lebih Tinggi

Hawa Akhter (telegraph)


Rafiqul Islam mengikat tangan istrinya. Setelah melakban mulut, ia segera memotong lima jari tangan kanan wanita 21 tahun yang menjadi pendamping hidupnya. Pria asal Uni Emirat Arab yang tinggal di Bangladesh itu marah melihat istrinya kuliah tanpa izin. 

"Dia marah karena tak suka melihat istrinya belajar di perguruan tinggi. Dia tak terima karena dia hanya berpendidikan rendah, sementara istrinya memiliki pendidikan lebih tinggi," kata Mohammad Salauddin, pejabat kepolisian di Bangladesh, seperti dikutipTelegraph. 
Saladuddin menambahkan, Islam melakukan tindakan keji itu sesaat sekembali dari kampung halamannya.

Pria berusia 30 tahun itu mengakui perbuatan jahatnya setelah ditangkap aparat kepolisian di Dhaka, Bangladesh. Ia terancam pasal melakukan perbuatan jahat yang mengakibatkan korban cacat, dengan hukuman penjara seumur hidup.

Sang istri, Hawa Akhter, yang kembali ke rumah orangtuanya usai menjalani perawatan medis di rumah sakit, masih memiliki keinginan kuat untuk menyelesaikan studinya. "Tangan kanan saya telah dipotong, tapi aku masih bisa menggunakan tangan yang lain," katanya kepada The Daily Star.

Peristiwa ini merupakan kisah teranyar dari serangkaian peristiwa sadis di ranah domestik, yang menyasar wanita berpendidikan di Bangladesh.

Juni lalu, seorang pria pengangguran mencungkil mata istrinya yang bekerja sebagai asisten profesor di sebuah universitas bergengsi di Dhaka. Pria ini marah ketika mendengar niat istrinya yang ingin melanjutkan studi ke sebuah universitas di Kanada.

Sejumlah kelompok pejuang hak asasi manusia mengatakan bahwa kasus kekerasan domestik terhadap wanita yang berpendidikan tinggi di sebuah keluarga meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Setelah tren kasus ini sempat menurun, terjadi lonjakan kasus sejak 2010.

Sumber : VIVAnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar